Social Icons

Pages

Sabtu, 12 April 2014

Kata Bijak Rohani

Berdasarkan hasil analisis, kesimpulan dan implikasi penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :
Integritas adalah hal yang esensial dalam kepemimpinan. Orang mengikuti dan mempercayai kepemimpinan kita, karena kita memiliki integritas yakni : ketulusan, kejujuran, komitmen, tanggung jawab, kesetiaan, kesalehan dan kemurnian hati.
Kurangnya kepemimpinan di antara orang-orang Kristen adalah krisis yang paling gawat, pengaruh kesalehan masyarakat Kristenlah yang menahan lajunya kuasa kejahatan di kota-kota dang bangsa-bangsa. Kurangnya para pemimpin Kristen yang rohani, efektif dan kuat sangat melemahkan kesanggupan kita untuk bertahan melawan kekuatan iblis. Akibatnya akan sangat merusak. Amsal 11:11 menyatakan pengaruh yang baik dari para warga negara yang saleh menyebabkan sebuah kota akan makmur tetapi kebejatan akhlak dari orang fasik mendorongnya ke arah kemerosotan. Dalam Amsal 28:2 ” Bila terdapat kebusukan akhlak di dalam sebuah bangsa maka pemerintahnya dengan mudah akan roboh; tetapi adanya para pemimpin yang jujur dan bijaksana terdapat kemantapan.
Pemimpin-pemimpin yang dipilih Allah adalah mereka yang mempercayai Allah, yang mengikuti dan taat padaNya.
Semua yang kita alami adalah kesempatan untuk melatih kepemimpinan, tetapi kita perlu menghindari dua kesalahan yang dibuat Musa dalam panggilannya untuk memimpin bangsanya. (1) Musa berpikir bahwa kesadarannya akan kebutuhan pembebasan umatnya sudah cukup dan ia menjadi sombong dan terlalu percaya diri. (2). Ketika Allah memanggilnya untuk jadi pemimpin, Musa dibelokkan kepada ekstrim yang bertentangan dan dilumpuhkan olrh rasa ketidakcakapan.
Pelajaran dari Nehemia apapun jenis pelayanan yang kita rencanakan, penting untuk menyelidiki dulu ladang yang akan digarap itu sebelumnya.
Yang menjadi penghalang untuk bertindak bukanlah melihat kesukaran-kesukaran yang ada melainkan tidak dapat melihat sumber-sumber daya bagi menghadapinya. Dan sumber daya yang paling dekat adalah seorang pemimpin yang mau maju terus sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran.
Pemimpin yang baik tidak kecanduan kerja atau keranjingan kerja. Mereka bekerja keras tanpa diperhamba oleh pekerjaan itu sendiri, mereka tidak takut akan pekerjaan. Mereka tidak takut untuk membagi pekerjaan. Seseorang pemimpin yang baik melihat pekerjaan sebagai sarana untuk mencapai suatu sasaran yang istimewa. Nilai pekerjaan dinilai dari kepentingannya dalam mencapai sasaran itu.
Sama seperti Nehemia kita hidup pada zaman yang menuntut kita agar memperlihatkan keberanian melalui kelakuan dan perkataan kita. Barangkali akan menolong bila kita menyadari bahwa keberanian yang sejati bukanlah hal tidak adanya ketakutan, melainkan hal melakukan apa yang dikehendaki Allah sekalipun kita takut, gelisah, dan disakiti.
Pemimpin yang memiliki integritas yakni Ketulusan hati, kesalehan, kebenaran, kejujuran, kesetiaan dan kemurnian hati akan diterima dan dipercaya dan dapat melakukan banyak hal. Sebaliknya pemimpin yang kurang/ tidak memiliki integritas akan kurang dipercaya dan sangat sedikit dan bahkan tidak bisa melakukan apa-apa.
Pemimpin yang memiliki integritas tidak akan mempan terhadap cobaan dalam bentuk apapun misalnya kekuasaan, harta, pujian yang berlebihan serta kenikmatan-kenikmatan badaniah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates